Taman Geologi Yehliu

Taman Geologi Yehliu

Map Of Yehliu


Yehliu ( 野柳 ) kalau hanya lihat tulisan mandarinnya, 野 (Ye) berarti liar, tempat-tempat yang masih liar. 柳 ( Liu ) adalah pohon Liu atau Pohon Dedalu atau pohon Willow. jadi Yehliu  akan memberikan kesan tempat itu adalah tempat liar penuh rumput dan pohon dedalu. Tapi sebnarnya tidak demikian. Yehliu adalah lokasi tempat tinggal para nelayan dari dulu hingga sekarang masih ada pelaut hidup disini


Pohon Liu, atau juga disebut pohon Dedayu, bahasa inggris menyebutnya Willow Tree


Ada beberapa penjelasan kenapa tempat ini diberi nama Yehliu (野柳), antara lain :

1.      Berasal dari nama perkamkungan orang suku aborigin Taiwan, yaitu perkampungan IA-LIU, ditulis kedalam karakter mandarin mejadi 野柳 Ye-Liu, YE artinya Liar, LIU adalah nama pohon Dedalu atau Willow

2.      Waktu orang Spanyol menjajah wilayah utara Taiwan, mereka menbut tempat ini dengan nama Punto Diablos. Karena lidahnya orang Taiwan susah menyebut DIABLOS, sehingga DIA mereka sampai ke lidah mereka menjadi  “IA” dan BLOS menjadi “LO” saja, kedua suku kata di gabung menjadi “IA-LO”, oleh orang Taiwan yang kebanyakan memakai dialek Hokkian ( Min-Nan ) ditulis kedalam karakter mandarin menjadi  野柳 Ye-Liu dan dalam dialek Hokkian dibaca menjadi Ya-Liu atau juga bisa dibaca YaLo.

3.      Daerah Yehliu dulunya adalah tempat para bajak laut keluar masuk, datang dan pergi. Penduduk disini mencari nafkah sebagai pelaut dan nelayan. Tidak ada yang bekerja sebagai petani di tempat ini. Kebutuhan akan beras boleh dibilang sepenuhnya tergantung kepada para pedagang beras sepanjang pesisir pantai dari Cina. Dalam proses pengangkutan beras dari kapal, karung beras sering ditusuk sehingga bocor dan beras keluar, oleh sebab itu para pedang beras sering kesal dan emosi bilang : You Ko Ho “YA” lang  “LAO” khi la, artinya “ lagi-lagi beras dirampok sama orang liar”




Yehliu Geo Park terletak di distrik Wanli, New Taipei City. Dari kota Taipei bawa mobil sendiri sekitar satu jam perjalanan.

Yehliu merupakan tanjung yang kurus memanjang ke laut, dengan panjang 1700 meter, lebar sekitar 250 meter, merupakan pemandangan alam pesisir pantai yang jarang ditemui di dunia. Selain wisatawan kesini, Yehliu juga sangat menarik perhatian para ilmuan dan dunia pendidikan melakukan penelitian geologi.

Dua puluh juta tahun yang lalu, pantai Yehliu masih berada di dasar laut, belum naik ke permukaan. Disini banyak sekali tumpukan sisa-sisa kulit kerang, landak laut dan jasad-jasad hewan-hewan lainnya yang mengandung kalsium karbonat. Tumpukan-tumpukan ini terkumpul menjadi kepingan-kepingan berkelompok di dalam formasi batuan, ditambah lagi dengan adanya bahan perekat organik yang saling merekat dan menjadi inti yang keras. Di sekitar inti yang keras dikelilingi oleh komposisi tanah yang agak lunak. Proses Epirogenetik negative menyebabkan tanah di bawah laut terangkat naik keatas lebih tinggi dari garis pantai. Formasi batuan yang naik diatas permukaan laut ini, setelah mengalami proses pengikisan; proses erosi laut; diterjang ombak; erosi panas dan hujan; badai angin; terjadi pelapukan dan lain-lain yang berlangsung selama ratusan hingga ribuan tahun lamanya, bagian inti yang keras mulai lambat laun mulai terlihat. Berhubung inti yang keras memiliki bentuk yang tidak sama, oleh sebab itu setelah pengikisan dan lain-lain, terbentuklah berbagai jenis bentuk batu pasir yang unik-unik.

Taman Geologi Yehliu yang bertaraf Internasional ini adalah taman pantai erosi air laut yang air lautnya sudah surut. Jadi bentuk-bentuk formasi batu yang sekarang terlihat, sebagian besar pengikisan dan pembentukkannya sudah terjadi saat masih direndam air laut. Pantai Yehliu ini memiliki beberapa keunikan pemandangan tanah pantai sebagai berikut :

1.      Pemandangan tanah bawah laut setelah air surut: bisa dilihat ada batu karang koral; ada peron dan inti batu bekas erosi air laut.

2.      Pemandangan Bentang Alam: ada pegunungan struktur cuesta, (Bentuklahan struktural dengan kemiringan antara kedua sisi lerengnya tidak simetri dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan kurang dari 30 derajat), tanjung pantai, teluk, tebing bekas erosi, goa laut, palung, pilar-pilar batu, fosil kerang ataupun struktur tanah endapan bawah laut.



3.      Pemandangan batu bentuk seperti jamur : batu seperti jahe, batu bentuk lilin; batu bentuk sarang lebah; susunan tahu segi empat; lubang-lubang batu, batu bentuk globe, batu bentuk busur dan bentuk unik lainnya dan yang paling terkenal adalah bentuk kepala ratu ( queen head ).



4.      Batu-Batuan berbentuk seperti jamur.
Batu-batuan yang berbentuk seperti jamur hioko merupakan pemandangan yang sangat menarik perhatian orang. Proses terbentuknya bentuk-bentuk batu seperti itu mengalami proses pengikisan yang cukup lama dari lapisan-lapisan formasi yang berbeda. Dari pengikisan yang terjadi, formasi batu yang berisikan inti yang keras lambat laun mulai terlihat. Setelah kena panas dan hujan serta tiupan angin muson timur laut, terbentuklah jamur yang berleher besar; kecil; tidak memiliki leher dan yang putus juga ada.
Berhubung formasi lapisan batu berbeda, waktu dan masa pengikisannya juga tidak sama, sehingga banyak terbentuk tiang-tiang batu yang atasnya besar bawahnya halus, bentuknya seperti jamur hioko yang besar, oleh sebab itu diberi nama jamur batu hioko. Di Yehliu ada sekitar 180 bongkah batu jamur yang berbeda yang mendekomentasikan perubahan-perubahan batu-batu dari masa ke masa.
Bentuk batu yang paling terkenal, menjadi lambangnya Taman Geologi Yehliu adalah batu kepala ratu atau disebut Queen Head Rock. Sebongkah batu berbentuk kepala seorang wanita dengan rambut digulung tinggi, terlihat mewah dan anggun, posisi kepala sepertinya sedang memandang ke arah kejauhan laut. Usia batu Queen Head diperkirakan seiktar 4000 tahun. Akan tetapi di tahun 1962-1963 Queen Head ini baru terbentuk dan dikenal. 
Karena faktor alam, seperti  perubahan cuaca, pelapukan alam, pengikisan oleh air hujan dan angin, serta faktor waktu dan faktor alam lainnya, diperkirakan dalam waktu 5 - 10 tahun mendatang,  lehernya queen head akan putus , maka dari itu, kalau mau datang melihat keunikan batu-batu ini terutama Queen Head, cepatlah datang, selama masih ada. Queen Head pasti akan hilang dari Taman Geologi Yehliu, sama seperti nasib batu jamur lainnya yang di Yehliu, lehernya 
sudah putus.

Dilihat dari sisi ini seperti gambar Kepala Ratu Elizabeth di uang Hongkong



5.      Candle Rock
Candle Rock atau batu berbentuk lilin juga merupakan salah satu pemandangan unik yang hanya ada di Yejliu. Sumbu lilin adalah batu kapur yang paling keras, merupakan hasil karya ukir oleh air laut.



6.      Ginger Rock
Batu bentuk jahe ini adalah formasi batu yang tenggahnya mengandung zat kapur yang agak keras, sekelilingnya merupakan formasi batuan yang lebih lunak. Setelah mengalami pengikisan oleh air, bagian kulitnya yang lunak terkikis habis sisa inti yang keras, ditambah terjadi tekanan kuat akibat tektogenesis yang menyebabkan permukaannya yang keras retak-retak dan pecah-pecah sehingga kelihatannya seperti kulit jahe. Batu sepatu bidadari juga merupakan batu jenis ginger rock.

Batu Sendal Bidadari

7.      Batu Sarang Lebah.
Ada sebagian batu jamur bagian kepalanya banyak lobang-lobang kecil seperti sarang lebah, oleh sebab itu disebut Batu Sarang Lebah. Batu bentuk ini terjadi karena sisa-sisa benda hidup yang menempel di batu mengalami korosi dan lubang korosinya dikikis lagi oleh air laut sehinggi menjadi penuh lobang bagaikan sarang lebah.

8.      Potholes
Diatas batu erosi yang datar terdapat lobang-lobang yang kecil dan besar. Lobang-lobang ini terbentuk karena batu-batu kecil yang terbawa air laut masuk kedalam lobang atau cekungan-cekungan formasi batu. Batu-batu kecil ini terus bergerak mengikis dan menerobos ke bawah atau ke dalam dengan bantuan gerakan air laut. Akibatnya mulai terbentuk lobang-lobang genangan air yang makin dalam. Berhubung potholes ini selalu berisikan air, oleh sebab itu menarik kedatangan tumbuh-tumbuhan sejenis ganggang, ikan-ikan kecil, udang kecil dan kepiting kecil untuk membangun dunia kecil mereka sendiri.


9.      Batu Susunan Tahu atau Batu Papan Catur.
Batu papan catur terbentuk karena adanya gerakan permukaan kulit bumi yang menekan, mengencet batu yang keras. Akibat gerakan tenaga yang kuat ini, permukaan batu yang tertekan, tergencet, terdorong terjadi garis-garis retakan yang bersilangan membentuk seperti kotak-kotak segi empat.Celah-celah retakan ini mendapat terpaan ombak dan terjadi pengikisan oleh air laut dalam jangka waktu yang panjang, makin lama garisnya makin lebar dan makin dalam, sehingga dulunya kelihatan seperti Papan Catur, makin lama terlihat semakin menyerupai tahu yang dipotong-potong segi empat yang di taruh dipiring. Seperti Stinky Toufu di pasar malam.



10.  Goa Erosi Laut
Pada waktu proses naiknya tanjung Yehliu keatas permukaan laut ( Epirogenetik Negatif ), formasi lapisan batu yang rapuh dan sisi permukaan yang mudah pecah, siang malam dikikis oleh air laut sehingga pertama-tama terbentuk parit erosi, kemudian karena terus menerus dikikis hingga akhirnya terbentuklah goa ataupun lobang erosi laut.



11.  Fosil dan Jejak Fosil
Kalau kita cukup cermat memperhatikan landscape di Yehliu, di tanah kita akan melihat sepertinya ada lukisan kelopak bunga di batu. Lukisan ini sebenarnya adalah landak laut yang sudah menjadi fosil, masih bisa dilihat bentuk badan landak laut tersebut. Selain itu juga kita juga bisa melihat bekas jejak jalan kepiting, jejak jalannya ada yang sudah berbentuk seperti pipa pasir yang keras, ini termasuk fosil jejak.
Fosil Landak laut


Bentuk batu-batu yang aneh dan unik di Taman Geologi Yehliu hingga saat ini masih tetap terjadi proses evolusi, seperti mahluk hidup yang terus menerus mengalami perubahan belum berhenti sebelum akhir hayatnya. Oleh sebab itu kalau kita mengunjungi Yehliu, janganlah kita menyentuh, meraba ataupun naik keatas batu-batunya apalagi sampai merusaknya. Biar anak cucu kita juga bisa datang dan melihat bentang alam kelas dunia yang sudah tidak banyak tersisa lagi. Satu hal lagi harus diingat bila mengunjungi wilayah ini adalah jangan melewati garis merah, berbahaya.








Nelayan yang pemberani.

Pada tanggal 18 Maret 1964, ada sekelompok mahasiswa dari National Taiwan University bertamasya di Yehliu. Salah satu mahasiswa bernama Zhang Guo-Qiang sedang mengambil foto diatas batu terpeleset jatuh ke laut. Mahasiswa ini sebenarnya bisa berenang, namun dinginnya air dan besarnya ombak membuat dia hanya bisa terombang-ambing dihempas gelombang dan berusaha berjuang menunggu pertolongan. Saat itu bertepatan dengan air pasang, dan ombak yang datang membawanya semakin jauh dari pantai. Teman-teman yang dipantai semua berteriak minta tolong, tetapi tidak ada satupun orang yang berani terjun ke laut yang ganas untuk memberi pertolongan.
Disaat keadaan menjadi sangat genting, tiba-tiba ada seorang nelayan dengan bekal segulung tali bagikan terbang berlari menuju ke lokasi kejadian dan langsung meloncat ke laut, lalu berenang menuju mahasiswa yang sedang menunggu pertolongan. Ombak ganas berkali-kali menelan badannya dan berkali-kali dia berhasil melepaskan diri dari ombak yang ganas. Mahasiswa yang di pantai menahan nafas mereka dan berdoa untuk nelayan ini.

Nelayan ini membelah ombak berenang mendekati Zhang Guo-Quan dan mengulurkan tangan berusaha menolong, akan tetapi setiap kali terpaan ombak kembali memisahkan mereka jauh-jauh, dan berulang-ulang usaha memberikan pertolongan dihalangi oleh ombak ganas. Lama-kelamaan si nelayan berenangnya mulai pelan, semua tahu kalau dia sudah mulai kehabisan tenaga, sedangkan si mahasiswa semakin jauh dibawa ombak dan semakin jarang melihat badannya muncul diatas permukaan laut. Si nelayan mencoba lagi berenang mendekati, namun ombak yang lebih besar lagi menelan dirinya. Saat dia keluar dari gulungan ombak besar, dia sudah tidak melihat bayangan si mahasiswa.

Si nelayan sudah tahu kalau sudah hilang harapannya menolong orang dan berenang kembali menuju pantai. Kekecewaan jelas terlihat di wajah dan dari desah nafasnya di dalam air laut yang dingin. Dia sudah tidak ada semangat dan tenaga untuk melawan ganasnya ombak. Tiba-tiba datang ombak yang sangat besar dan menggulung badanya. Sejak saat itu, dia tidak pernah muncul ke permukaan laut lagi. Para mahasiswa hanya bisa berteriak sedih melihat kejadian ini, si nelayan tidak pernah kembali lagi.

Si nelayan sudah mengorbankan jiwanya dalam usaha menolong orang lain. Meninggalkan ayahnya yg sdh tua, seorang istri yang lemah dan tujuh orang anak yang masih kecil harus menjadi anak yatim. Orang ini bernama Lin Tian-Zhen. Bila anda mengunjungi Taman Geo Yehliu, anda akan melihat patung nya berdiri gagah di tepi pantai. Jangan lupa beri tanda salute kepadanya.

Patung Si Nelayan, Lin Tian-Zhen

Artikel yang berhubungan :